Sukadana, khatulistiwatimes.com- Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat saat ini mengalami darurat kasus kekerasan pada anak. Setidaknya, hingga bulan Juli 2025, telah terjadi 22 kasus kekerasan yang melibatkan anak dibawah umur.
” Dari Januari sampai uni sudah ada, 22 kasus
yang pertama kasus seksual ada 11 kasus. Kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH) ada dua orang, yaitu kasus penusukan 1 orang dan narkoba 1 orang. Sedangkan kasus kekerasan fiisik setidaknya ada 9 kasus. Kayo g Utara memang saat ini peringkat satu se- Kalbar kasus kekerasan pada anak. ” Kata Komisioner KPAD Kayong Utara Saufi, Rabu.
Untuk itu, KPAD Kayong Utara secara maraton telah melakukan upaya pencegahan seperti sosialisais, edukasi di lingkungan pendidikan dan desa. Serta membentuk aktivis PATBM (Penanganan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) di tingkat Desa.
“PATBM yang sudah aktivasi terbentuk baru tiga desa yaitu Desa Rantau Panjang, Desa Sungai Paduan dan Desa Gunung Sembilan, ” Tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Kayong Utara mengeluarkan surat edaran tentang penerapan jam malam bagi peserta didik dan anak dibawah umur 18 tahun di Kabupaten Kayong Utara. Surat edaran dengan nomor 1592 tahun 2025 ini membatasi kegiatan peserta didik dan umur dibawah 18 tahun di luar rumah pada malam hari yaitu mulai pukul 22.00 wib s. d 04.00 wib.
Bupati Kayong Utara Romi Wijaya menegaskan, semua pihak harus memiliki bertanggung jawab terhadap pengawasan terhadap aktivitas anak baik di sekolah maupun diluar, sehingga perlu kerjasama yang baik dan kerja kolaboratif untuk menjamin anak – anak di Kayong Utara sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat
“Ini adalah upaya pemerintah untuk menegaskan kembali bahwa semua pihak termasuk keluarga bertanggung jawab terhadap peningkatan prestasi belajar dan pengendalian kenakalan anak dan remaja, ” Kata Romi Wijaya.
Untuk memastikan penegakkan surat edaran itu, dirinya memerintahkan OPD terkait untuk melakukan sosialisasi dan razia di lokasi – lokasi keramaian yang ada di Kayong Utara dan sekitarnya.
“Nanti akan ada sosialisasi ke sekolah atau satuan pendidikan dan patroli satpol PP, ” Tutupnya.