Kayong Utara, khatulistiwatimes.com- Anggota DPRD Kayong Utara dari daerah pemilihan Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara Kamiriluddin sebelumnya merupakan seorang wartawan senior yang pernah diserang dan disekap akibat karya tulisannya.
Ia menceritakan, saat melakukan liputan kriminal merupakan pengalaman yang tidak bisa ia lupakan. Saat itu, ia membuat berita pembacokan salah satu oknum ormas, hingga akhirnya anggota ormas bersangkutan tidak terima dan menyerang kantor tempat ia bekerja hingga merusak berbagai fasilitas.
“Pernah juga, ketika berita kriminal lainnya yg saya buat terbit, saya akhirnya dijemput orang tak dikenal dan sempat disekap dan ketika itu hanya pasrah dan tawakal kepada yg kuasa karena saya beprinsip apa yang saye tulis fakta sebenarnya,” kata Kamiriluddin anggota DPRD dari Partai Golkar tersebut.
Menurutnya, menulis merupakan hobi ia ketika mengenyam bangku kuliah, dimana saat itu ia bersama sejumlah teman kampus ikut merintis buletin kampus yaitu buletin syiar.
“Karena memiliki sedikit hobi menulis, akhirnya coba mendaftar menjadi wartawan Equator (Jawa Pos Group) pada tahun 2003 dan dinyatakan lulus setelah melalui berbagai tes,” kata dia.
Ketika menjadi wartawan, ia pernah ditugaskan mengawal liputan berbagai bidang baik itu bidang kriminal, politik dan olahraga. Dari profesinya itu juga ia bercita – cita untuk menjadi anggota DPRD suatu hari nanti.
“Sebab hari hari yang saya datangi kantor DPRD Kota Pontianak dan Pemkot Pontianak. Ketika ditugaskan liputan di bidang politik, banyak pelajaran berharga yg saya dapatkan. Seperti apa kinerja wali kota dan anggota Dewan, boleh dibilang sangat mengikuti. Bahkan, sangat paham. Bahkan, saat itu sempat muncul keinginan suatu saat nanti bisa jadi anggota dewan untuk memperjuangkan suara masyarakat bawah,” ceritanya.
Menurutnya, liputan yang paling berkesan kata dia, ketika mewawancarai Presiden RI ke 4 yaitu KH Abdur Rahman Wahid setibanya di Bandara Soepadio Pontianak.
“Akhir 2019, saya memutuskan untuk berhenti dari dunia wartawan. Semangat saya sebagai jurnalis hilang, saat istri yang melahirkan dua anak saya meninggal dunia karena sakit,” kata dia.
Kamiriluddin biasa akrab lud ini lahir di Desa Kubu, Kec Kubu, KKR, 23 Maret 1983. Anak bungsu dari 9 bersaudara. Mengenyam pendidikan SD dan SMP di Kubu, dan melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Assalam Pal V Pontianak. Sempat kuliah di STAIN Pontianak dan STEBI Global Mulia Cikarang, Jakarta.
Sekarang ia menetap sebagai warga masyarakat Desa Simpang Tiga menetap sejak tahun 2010.
Ia menikah dengan wanita pilihannya yang dijodohkan oleh ibu Hajah Yani, pemilik Rumah Makan Oscar di Siduk dengan seorang ponakannya.
“Genap 8 bulan sepeninggal istri saya Ariva Rizkya Shabry, saya akhirnya memutuskan menikah dan beristri salah seorang keluarga besar di Siduk, yaitu Nurlinda. Akhirnya kami menikah dan menjalani hidup baru dengan merintis usaha sembako dan Alhamdulillah sampai sekarang;” tambahnya.
“Sekarang, dipercaya masyarakat menjadi wakil rakyat dari Dapil 1 Kec Sukadana. Awalnya, didorong teman teman KAHMI masuk parpol. Kebetulan, Dian Saputra anak dari Ketua DPD Partai Golkar KKU, Bapak Abdul Zamad M Amin meminta saya bergabung di Golkar. Selain Dian, juga sejumlah kawan KAHMI yang tidak saya sebut namanya karena beliau ASN juga menyarankan saya gabung Golkar, sebab di Golkar memang banyak alumni HMI baik di provinsi juga di pusat. Akhirnya, dengan Bismillah saya gabung Golkar dan sempat jadi Plt Ketua Golkar Kec Sukadana dan sekarang Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar KKU. Ikut caleg untuk pertama kali di tahun 2024, dan terpilih,” ceritanya.
Ia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat khususnya masyarakat desa Simpang Tiga mulai dari Siduk, Semanai dan Parit Bugis. Juga masyarakat desa Riam Berasap Jaya mulai dari Pematang Baros, Sungai Cina dan Pangkalan Tapang yang memberikan dukungan suara.
“Termasuk, desa Sejahtera khususnya Dusun Tanjung Gunung. Disinilah basis suara yang menghantarkan saya ke kursi DPRD,” kata dia
“Semoga amanah ini dapat saya laksanakan dengan baik dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat khususnya desa Simpang Tiga, Riam Berasap Jaya dan Tanjung Gunung,” doanya. (Rz)