Kayong Utara, khatulistiwatimes.com- Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) ajak wartawan untuk mengedukasi masyarakat agar mengutamakan upaya preventif terhadap Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLA) yang dianggap sebagian kalangan kejadian yang normal.
“Kalian media punya power, memberikan satu kesadaran kepada masyarakat memberikan penjelasan kepada masyarakat bagaimana kebakaran itu bukan suatu kejadian yang alami,”Direktur YIARI Ketapang Karmele Liano Sanchez
saat menyampaikan kata sambutannya dalam kegiatan media training dalam hal pemberitaan kebakaran hutan dan lahan bersama wartawan Kayong Utara dan Ketapang, Selasa, (17/10).
Ia meyakini jika kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ketapang itu sebagian besar disebabkan karena ulah manusia itu sendiri yang selama ini belum ada tindakan yang terlalu serius untuk melakukan pencegahan
“90 persen lebih di Ketapang ini kebakaran terjadi karena di sengaja. Orang harus berhenti membakar karena akan menjadi masalah komplek. salah satu program YIARI menanam tanpa membakar telah dilakukan. Karena selain dampak ekonomi juga akan ada juga dampak kesehatan yang menjadi perhatian bersama,” tambahnya.
Ia mengkhawatirkan, jika kebakaran hutan dan lahan diangggap m permasalahan yang normal di kalangan masyarakat, sehingga upaya pencegahan tidak menjadi fokua utama oleh pihak yang terlibat.
” Jangan sampai kebakaran dianggap normal, kita harus melakukan sosialisasi hukum, kalau tetangga membakar, kita harus menegor dan bertindak.
Pihaknya telah melakukan pembinaan upaya preventif kebakaran hutan dan lahan di Desa Pematang Gadong. Lembaga di desa di sana juga menurutnya telah berupaya dan memahami penanganan kebakaran hutan dan lahan.
“Desa di sana sedikit banyak sudah lebih baik dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan,” tambahnya.