Ribuan Orang Tumpah Ruah di Pasar Sungai Pinyuh Pada Perayaan Cap Go Meh

Sungai Pinyuh, khatulistiwatimes. com- Ribuan orang tumpah ruah di jalan Pasar Sungai Pinyuh pada perayaan Cap Go Meh tahun ini. Warga dari berbagai etnis dan agama memadati ruas jalan disekitar pasar untuk menyaksikan pertunjukan barongsai yang lincah, serta iring-iringan replika naga yang megah.

Perayaan ini tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga simbol kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Sungai Pinyuh. Para peserta dan penonton tampak antusias menikmati setiap rangkaian acara, saling berbagi makanan dan minuman, serta berswafoto dengan gembira.

Bacaan Lainnya

Perayaan Cap Go Meh di Sungai Pinyuh tidak hanya menjadi pesta budaya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Para pedagang makanan, minuman, suvenir, dan jasa lainnya meraup rezeki dari ribuan pengunjung yang hadir.

Selain itu, perayaan ini juga menjadi daya tarik wisata yang potensial. Banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri yang sengaja datang ke Sungai Pinyuh untuk menyaksikan Cap Go Meh. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan pendapatan daerah dan membuka lapangan kerja baru.

“Kami berharap perayaan Cap Go Meh tahun ini salah satu perayaan Cap Gomeh yang bisa mempererat toleransi antar umat beragama, dan semoga Cap Go Meh di tahun ini menjadi Cap Go Meh yang menjadi daya tarik untuk para wisatawan mengunjungi Sungai Pinyuh ujar,” Ujar salah satu warga Sungai Pinyuh Jejen.

Menurutnya, perayaan tersebut adalah termasuk melestarikan tradisi leluhur, warga tionghoa Sungai Pinyuh dalam Rayakan Cap Go Meh dengan Khidmat, Perayaan Cap Go Meh di Sungai Pinyuh tidak hanya sekadar hura-hura, tetapi juga upaya untuk melestarikan tradisi leluhur. Masyarakat Tionghoa di Sungai Pinyuh secara turun-temurun merayakan Cap Go Meh dengan berbagai ritual dan upacara adat.

Mulai dari membersihkan rumah dan tempat ibadah, hingga mempersiapkan hidangan khusus seperti lontong Cap Go Meh. Semua tradisi ini diwariskan dari generasi ke generasi, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan keyakinan akan keberkahan. (Adit)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *