Kayong Utara, khatulistiwatimes.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara Alfian kembali meninjau pendistribusian pangan murah untuk masyarakat di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Gerakan Pangan Murah (GPM) ini dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan yang kali ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Kalimantan Barat, bertempat di Pasar Rakyat Sukadana, Jumat (19/07/2024).
“Pemerintah Provinsi ini hadir bersama kita di Kabupaten Kayong Utara untuk memberikan dukungan kepada kita semua warga masyarakat melalui penyediaan pangan murah, yang tentunya 30 persen lebih murah dari yang biasa. Memang kemarin beberapa hari lalu, di sini juga kita selenggarakan operasi pasar Nah itu dari Dinas Provinsi juga, tapi melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Bulog,” ungkap Alfian.
Baca Juga : Pj Bupati Alfian Pimpin Coffe Morning dan Discussion Evaluasi Pelaksanaan APBD 2024
“Ini adalah upaya kita untuk pengendalian inflasi dan dampak inflasi yang dirasakan masyarakat mudah-mudahan warga kita ini tetap aman lah terpenuhi kebutuhan pangan kita,” tambah Alfian.
Sementara itu, pendistribusian paket pangan murah ini sebanyak 600 paket yang terdiri dari beras 10 kg, minyak goreng 1 liter dan gula 1 kg dengan harga Rp 140.000 (seratur empat puluh ribu rupiah).
“Ini adalah bagian dari kepedulian pemerintah kepada masyarakat yang mudah-mudahan dapat kita manfaatkan dengan maksimal. Mungkin untuk pemenuhan kebutuhan keluarga kita, mungkin tidak banyak tetapi tentunya ini akan berarti,” ucap Alfian.
Kemudian, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Kalbar Herti mengungkapkan bahwa Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang masuk dalam sampel penghitungan inflasi oleh pemerintah pusat.
“Saya lagi mengusulkan, karena memang Kayong-Ketapang harus terus sering digelar gerakan pangan murah ini. Ya supaya dalam satu minggu terpenuhi stok pangan di rumah, setelah habis satu minggu ada lagi gelar pangan murah ini. Itu sebenarnya inti dari pengendalian inflasi, dengan harga yang terjangkau,” jelas Herti.